Keluh Kesah Karir Freelancer

Aku memutuskan untuk sharing hal ini ke kamu karena baru aja aku mendapatkan kabar buruk.

Jadi, pagi tadi aku dihubungi sama teman yang punya agensi kecil bahwa pekerjaan yang sudah ada dihentikan sementara. Artinya, aku udah gak bisa dapetin pemasukan lagi.

Yah, pupus sudah mau bikin blog ini jadi official.

Aku sadar, memang kerja freelance dan merangkap jadi ibu rumah tangga itu bukan hal mudah. Perlu adanya manajemen waktu yang tepat dan ketat agar semuanya bisa dikerjakan dengan baik.

Jujur, aku sedih banget, karena ada mimpi yang harus aku capai, ada adik yang harus aku sekolahkan dan ada orang tua yang berharap banyak sama aku. Juga ada bill yang nunggu untuk dibayar. Tapi nasib mengharuskan aku untuk mencari kesempatan lain.

Di postingan ini aku mau share ke kalian tentang susah senangnya jadi freelancer selama aku switch career 5 tahun ini.

Susahnya jadi freelancer

Biar gak kaget, aku mau share yang susah-susahnya dulu.

Pertama, kamu gak akan punya gaji tetap. Freelancer itu bekerja sesuai dengan proyek yang datang. Ibarat kata orang jualan, kalo lagi banyak orderan ya untungnya banyak. Tapi kalo lagi sepi, ya untungnya dikit.

Hal ini yang ngebuat freelancer harus berpikir ekstra untuk menghemat pendapatannya. Juga kerja ekstra buat dapetin klien baru lagi demi menyambung hidup.

Kedua, ada waktunya jualanmu gak laku. Seperti yang aku bilang tadi, freelancer itu kayak orang jualan, tapi bedanya, ini jualan skill. Jadi kalo suatu saat dalam sebulan kamu gak dapat klien satu pun, jangan kaget, karena memang begitu cara kerja dunia. Kadang ada saatnya dibawah, kadang ada saatnya di atas.

Maka dari itu, lagi-lagi mengingatkan, kamu harus punya kemampuan mengatur uang dengan baik. Alangkah baiknya, gaji dari proyek gak kamu belanjakan sampai punya dana darurat 1/2 tahun dari pengeluaran bulanan.

Ketiga, harus punya kemampuan manajemen waktu yang tinggi. Ini nih yang paling krusial, manajemen waktu. Kamu harus bisa mengatur waktu kapan bangun, kapan tidur, kira-kira berapa jam proyek ini bisa rampung dan kembali ke klien, jika ada klien baru kapan kamu bisa selesaiin dan lainnya.

Untuk ibu rumah tangga, ini jadi tantangan terberat. Karena ibu rumah tangga kerjanya gak cuma kerja depan laptop aja di rumah. Ada rumah yang harus dibereskan, masak, ngasuh anak, cuci-cuci, dan pekerjaan rumah lainnya.

Senangnya jadi freelancer

Nah, itu tadi kan susahnya jadi freelancer, sekarang tentang senangnya jadi freelancer.

Pertama, tidak ada jam kerja. Kalo kalian tipe orang yang gak bisa bangun pagi, dulunya sering telat ngantor, freelance jadi pilihan tepat sebenarnya. Karena, gak ada yang namanya jam kerja. Kamu mau bangun jam 8 pagi, lalu baru kerja jam 1 siang juga gak masalah.

Fokus kamu cuma satu, yang penting kerjaan beres sebelum tenggat waktu dari klien. udah.

Kedua, gaji unlimited. Kalo jadi freelancer, enaknya kita bisa nentuin berapa gaji kita. Mau target gaji kita 10jt/bulan juga bisa. Asal bisa ngatur waktu dengan baik, dan kuat kerja lembur.

Kamu juga harus pinter cari klien yang bisa bayar kamu dengan harga tinggi. Dengan begitu, kamu bisa dapetin total gaji yang kamu mau.

Ketiga, bisa kerja dimana aja. Enaknya jadi freelancer adalah bisa kerja dimana aja. Mau kerja di kasur sambil rebahan? bisa. Mau kerja di cafe? Bisa. Mau kerja sambil liburan? Bisa.

Gak ada yang namanya batasan waktu dan tempat buat freelancer. Yang penting itu tadi, ya, kerjaan kelar dan dikirim sesuai tenggat waktu.

Dah lah ya, segitu dulu aja. Tumben banget aku nulis panjang begini. Thank you ya udah baca.

Kalau kamu punya keluh kesah seputar kehidupan rumah tangga, percintaan, karir, keluarga, dan lainnya. Kamu bisa banget bercerita secara anonim di blog ini dengan memberikan cerita kamu ke email nurhayati.irma20@gmail.com dengan subjek : CERITAKU-IRMANURHX

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.